Reksadana pasar uang merupakan produk dari reksa dana, sedangkan deposito produk dari lembaga keuangan atau perbankan. Selain itu, ada beberapa perbedaan yang bisa kamu jadikan sebagai pertimbangkan dari kedua instrumen investasi tersebut: 1. Modal awal
Setelahmencanangkan tujuan yang tentu untuk keperluan jangka pendek, salah satu sudut utama yang biasanya menjadi dasar perbandingan pemilik dana ritel adalah return, atau penghasilan dari masing-masing instrumen. Berikut perbandingan return dari tiga produk jangka pendek, yaitu deposito berjangka bank, reksa dana pasar uang, dan obligasi ritel.
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi, ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito. Reksa dana memiliki empat jenis produk, yaitu: Reksa dana Saham Reksa dana Pendapatan Tetap
Karenamengacu pada pasar uang, deposito dan obligasi, reksa dana jenis ini hanya menghasilkan return rata-rata 6-7% per tahunnya. Instrumen investasi jenis lain misalnya obligasi. Investasi jenis ini juga menghasilkan tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan deposito. Rata-rata tingkat bunganya berbeda-beda di kisaran 7-9%.
Sedangkan deposito bisa memberikan imbal hasil sekitar 5,5% per tahun (namun ini bergantung pada suku bunga saat kita membuka deposito pertama kali). Sedangkan, pada reksa dana pasar uang, keuntungannya bisa mencapai lebih dari 6,5% per tahun. Namun, dengan catatan adanya risiko investasi yang harus dipahami investor.
Pajakbunga deposito per tahun = Rp 40.000 x 12 bulan = Rp 480.000 Reksadana Pasar Uang Berbeda dengan deposito, reksadana pasar uang mempunyai keuntungan yang tidak bisa dipastikan, sebab keuntungannya berupa return atau imbal hasil dan mempunyai risiko yang sangat kecil. Tapi, keuntungannya bisa jadi lebih besar dibanding deposito.
. Sekarang ini sudah semakin banyak orang yang melek finansial baik dari kalangan orang dewasa hingga anak muda sekalipun. Selain, menggunakan uang dengan bijak dan menabung, kebanyakan dari mereka ada yang sudah jadi investor handal dan ada juga yang masih belajar investasi. Investor handal tentunya tidak perlu diragukan lagi, sebab pastinya sudah paham dengan berbagai hal dari setiap jenis investasi. Mulai dari pengertian, kelebihan dan kekurangan tiap-tiap investasi dan sebagainya. Namun, tidak bagi orang awam yang baru mau terjun di dunia investasi. Sering kali, mereka bingung harus memilih jenis investasi yang seperti apa. Bahkan, masih banyak orang yang menyalah artikan beberapa jenis investasi. Investasi properti dan emas sudah sangat jelas, tapi biasanya jenis investasi yang sering membuat calon investor keliru adalah Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito. Padahal, dari kelima investasi tersebut mudah dibedakan berdasarkan sifat, tenor, kupon atau bunga, dividen, perdagangan di pasar sekunder, potensi capital gain dan jaminan pemerintah. Bagi Anda yang baru saja ingin terjun di dunia investasi, sebaiknya pahami perbedaan dari masing-masing jenis investasi Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito. terlebih dahulu agar lebih mudah menentukan jenis investasi apa yang akan dipilih. Simak informasi lengkapnya pada ulasan berikut ini yang telah rangkum dari berbagai sumber. Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya! Mulai Berinvestasi Sekarang! Pengertian Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito 1. Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Membeli saham berarti anda telah memiliki hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. Maka dari itu, Anda berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, pada akhir tahun periode pembukuan perusahaan. Terdapat dua jenis saham, yaitu berdasarkan hak tagih dan cara peralihannya, antara lain Hak tagih Saham biasa Common Stock Sham preferen Preferred Stock Cara Peralihan Saham atas unjuk Bearer Stocks Saham atas nama Registered Stocks 2. Reksa Dana Reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal investor. Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi, ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito. Reksa dana memiliki empat jenis produk, yaitu Reksa dana Saham Reksa dana Pendapatan Tetap Reksa dana Campuran Reksa dana Pasar Uang 3. SBR SBR atau Saving Bond Ritel adalah salah satu alternatif investasi untuk Warga Negara Indonesia yang menawarkan imbalan berupa kupon bunga. SBR pun diterbitkan oleh pemerintah guna membantu membiayai anggaran negara. 4. ORI Obligasi Negara Ritel atau Obligasi Ritel Indonesia ORI adalah Obligasi Negara yang dijual kepada individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia melalui Agen Penjual dengan volume minimum yang telah ditentukan. Baca Juga Jangan Takut Investasi Kala Virus Corona Merebak, Ini Tipsnya 5. Deposito Deposito adalah investasi sederhana dari bank yang menjanjikan suku bunga tetap dengan jangka waktu tertentu. Sebagai ganti dari tingkat bunga yang tinggi, dalam jangka waktu tersebut pemilik deposito sepakat untuk tidak menarik atau mengakses uangnya yang didepositokan. Deposito tidak hanya dapat disimpan dalam bentuk rupiah, tapi juga bisa valas Valuta Asing atau dikenal dengan nama deposito valas. Jangka waktu yang ditawarkan oleh bank bervariasi, dari mulai 1, 3, 5, 12, atau 24 bulan. Masing-masing bank menawarkan suku bunga yang kompetitif. Deposito juga terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain Deposito Berjangka Deposito Automatic Rol Over Sertifikat Deposito Deposito On Call Baca Juga Jenis Reksa Dana dengan Tingkat Risiko Rendah ini Cocok untuk Investasi di Tengah Pandemi Perbedaan Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito Agar calon investor lebih mudah ingat perbedaan antara Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito, berikut tabel perbedaan berdasarkan sifat, tenor, kupon atau bunga, dividen, perdagangan di pasar sekunder, potensi capital gain dan jaminan pemerintah. Perbedaan Saham Reksa Dana Deposito ORI SBR Sifat Instrumen Penyertaan terhadap perusahaan Portofolio efek Tabungan Surat Berharga Negara pernyataan surat utang Surat Berharga Negara pernyataan surat utang Tenor jatuh tempo Tidak ada Tidak ada 3, 6, 12 bulan 3 tahun 2 tahun Kupon/bunga Tidak ada Tidak ada Bunga deposito, bisa berubah tiap saat Tetap, dibayar tiap bulan Floating with floor, dibayar tiap bulan Dividen Ada Ada, jenis tertentu Tidak ada Tidak ada Tidak ada Perdagangan di pasar sekunder Bisa diperdagangkan Bisa diperdagangkan Tidak bisa, kecuali kena denda Bisa diperdagangkan Tidak bisa, tapo ada opsi early redemption gratis Potensi Capital Gain Ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Jaminan Pemerintah Tidak ada Tidak ada Maksimal Rp2 miliar Ada 100% Ada 100% Pahami dan Pilih Jenis Investasi yang Tepat Rugi dalam berinvestasi bukan hanya dikarenakan perkembangan investasi menurun saja, tapi kerugian juga bisa dating karena investor tidak memahami dari jenis investasi yang dipilih. Untuk itu, agar hal ini tidak terjadi, Anda pahami terlebih dahulu dari tiap-tiap investasi, mulai dari pengertian, kekurangan, kelebihan dan sebagainya. Anda bisa mempelajari investasi dengan mudah lewat online atau tak ada salahnya juga belajar langsung dengan orang sekitar Anda yang sudah berpengalaman di dunia investasi. Dengan begitu, Anda bisa memilih jenis investasi yang tepat, sehingga keuntungan berkali-kali lipat bisa Anda dapatkan. Baca Juga Imbas Corona di Pasar Saham, Cek Deretan Saham yang Potensi Cuan Terus
Ada banyak perbedaan antara deposito dan reksadana pasar uang, mulai dari jenis dan sifat instrumennya hingga risikonya. - Masyarakat sudah sangat mengenal yang namanya tabungan di bank dan deposito. Wadah penyimpanan uang ini dinilai aman dan bisa memberikan keuntungan berupa deposito, ada juga wadah yang aman dan bisa memberi potensi keuntungan lebih tinggi yaitu reksadana pasar uang. Reksadana adalah kumpulan dana investor yang dikelola oleh manajer investasi ke dalam sejumlah aset seperti saham, obligasi, dan pasar jenis reksadana dengan risiko rendah dan mirip dengan deposito adalah reksadana pasar uang. Bahkan, reksadana jenis ini juga berisikan deposito, tetapi bisa memberikan potensi imbal hasil yang lebih tinggi daripada produk perbankan contoh, lima produk reksadana pasar uang dengan imbal hasil return tertinggi di marketplace Bareksa dalam setahun terakhir bisa tumbuh 6,23 persen hingga 6,93 persen. Raih Potensi Cuan dari Investasi di Reksadana, Klik di SiniTabel Top Reksadana Pasar Uang di Bareksa Sumber saja perbedaan deposito dan reksadana pasar uang?Ada banyak perbedaan antara deposito dan reksadana pasar uang, mulai dari jenis dan sifat instrumennya hingga risikonya. Deposito adalah produk perbankan, sementara reksadana adalah produk investasi. Berikut ulasannya. 1. Keuntungan Mengenai keuntungan imbal hasil return, deposito mendapatkannya dari bunga, sementara reksadana pasar uang dari pertumbuhan nilai aset dalam PajakKeuntungan reksadana tidak dikenakan pajak lagi karena bukan obyek pajak, sementara bunga deposito terkena pajak sebesar 20 Likuiditas Reksadana pasar uang termasuk likuid karena bisa dicairkan kapan saja dengan proses paling lambat 7 hari kerja T+7. Di sisi lain, deposito tidak bisa dicairkan lebih awal, kecuali kita sebagai nasabah mau membayar denda Modal AwalBuat masyarakat dengan modal terbatas, reksadana pasar uang cocok karena bisa dibeli dengan modal saja rata-rata reksadana di marketplace Bareksa. Meskipun modalnya kecil, potensi keuntungannya sama dengan yang bermodal itu, deposito bank biasanya bisa dimulai dengan saldo Rp10 juta. Dengan batasan modal minimum itu, belum tentu mendapatkan bunga rate yang tinggi seperti nasabah dengan modal lebih RisikoRisiko deposito adalah bunga bisa turun bila suku bunga acuan bank turun. Akan tetapi simpanan deposito dengan nilai hingga Rp2 miliar yang sesuai dengan bunga acuan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan LPS bila bank mengalami kebangkrutan. Adapun reksadana memiliki risiko perubahan nilai aktiva bersih NAB tergantung kondisi pasar. Sebagai produk investasi, reksadana tidak dijamin LPS tetapi diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Segera Investasi Reksadana Sekarang, Klik di SiniSimulasi Investasi Nah, dengan berbagai perbedaan tersebut, mari kita buat simulasi untuk membandingkan lebih rinci keuntungan antara deposito dan reksadana pasar uang. Bila kita memiliki uang Rp10 juta, bagaimana hasilnya bila ditaruh di deposito dan di reksadana pasar uang dalam setahun? Begini perbandingan hasil deposito dan reksadana pasar uang. Asumsi bunga deposito menggunakan bunga salah satu bank BUMN besar dengan saldo kurang dari Rp100 juta, yaitu 3,5 persen per tahun dengan jangka waktu 12 bulan. Adapun imbal hasil reksadana didapat dari rata-rata lima produk pasar uang tertinggi di marketplace Bareksa, yaitu 6,68 persen setahun. DepositoReksadana Pasar Hasil3,50%6,68%Keuntungan/ terlihat di dalam tabel, dengan modal/saldo yang sama, menaruh uang di reksadana pasar uang bisa memberikan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito. Namun perlu dicatat, ini hanyalah ilustrasi berdasarkan kinerja masa lalu, karena ke depannya hasil bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung keadaan pasar. Semoga simulasi tersebut bisa meyakinkan untuk mulai berinvestasi reksadana sekarang juga. Investasi Aman dan Cuan di Reksadana, Klik di Sini***​Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini- Beli reksadana, klik tautan ini- Pilih reksadana, klik tautan ini- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa. GRATISDISCLAIMERSemua data kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini adalah kinerja masa lalu dan tidak menjamin kinerja di masa mendatang. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.
Dalam reksa dana, investor dapat mempercayakan dananya kepada MI yang memiliki izin profesional untuk mengelola investasinya. Sedangkan Deposito adalah produk simpanan sejenis investasi dari bank yang menjanjikan suku bunga tetap dengan jangka waktu tertentu. Apakah uang kita akan habis di reksa dana?Bagikan informasi ini kepada teman atau saudara Anda yang belum mengetahui bahwa uang yang diinvestasikan di reksa dana tidak akan hilang sampai bunga deposito reksadana?Bunga reksadana pasar uang 2021 sebesar 5,67%. Itu adalah return yang diberikan produk reksadana pasar uang terbaik. Kalau rata-rata return reksadana pasar uang per tahun sebesar 3,2%.Reksadana yang bagus apa?Sucorinvest Sharia Equity Maxi Equity Saham Syariah yg dimaksud Dana Reksa?Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama Manajer Investasi, untuk kemudian diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar dana bisa dicairkan kapan?Nah ini butuh proses dan waktu, tidak bisa langsung selesai sehari. Namun OJK memberikan batas waktu maksimal 7 hari kerja tidak termasuk weekend untuk proses 100 ribu setahun dapat berapa?Sebagai contoh, menabung 100 ribu setahun dapat berapa? Bila kamu konsisten menabung 100 ribu per hari, maka hasilnya adalah x 30 hari = sebulan. x 12 bulan = punya uang 10 juta investasi apa?Jika kamu ingin memulai investasi menguntungkan dengan modal 10 juta, maka kamu dapat mengalokasikannya ke produk reksadana, emas, SBN, saham, atau NFT. Namun, kamu juga harus menyesuaikan produk penanaman modal dengan tujuan finansial, profil risiko, dan jangka waktu BRI minimal berapa?Bisa mulai berinvestasi dengan dana minim yaitu minimal Rp100 ribu. Salah satu pilihan diversifikasi investasi, sehingga bisa memperkecil BCA minimal berapa?Salah satu keuntungan investasi reksa dana adalah minimal pembelian yang sangat ringan. Di BCA, kita hanya perlu menyiapkan dana Rp100 ribu di awal dan bahkan kekurangan reksadana?Tetap ada risiko yang mengintai. Pertumbuhan reksadana bergantung pada kinerja pasar. Reksadana memiliki biaya yang tinggi seperti pengeluaran komisi untuk manajer investasi. Kurangnya transparansi dalam kepemilikan 10 ribu di Bibit dapat berapa?Apakah berinvestasi sepuluh ribu di bibit bisa mendapatkan untung? - Quora. Bisa. Bahkan bisa mendapat keuntungan > Rp hanya dengan investasi Rp saja. Berarti modal kamu meningkat 50x Reksa Dana harus setor tiap bulan?Salah satu jenis investasi yang cukup populer di kalangan pemula adalah reksadana. Namun, sering kali muncul pertanyaan dari para pemula apakah reksadana harus setor setiap bulan. Jawabannya singkatnya, tidak Reksa Dana Cocok untuk pemula?Reksadana pasar uang dinilai sangat sesuai untuk investor pemula yang ingin berinvestasi di reksadana, karena investor pemula belum memiliki pengalaman dan pengetahuan investasi pasar modal serta baru saja beralih dari produk tabungan atau apa yang cocok untuk pemula?Syailendra Sharia Money Market Fund. Salah satu produk reksadana pasar uang, Syailendra Sharia Money Market Fund memiliki performa yang baik dalam kurun waktu 1 Syariah Fixed Income Amanah Kelas Citra Dana Saham investasi di reksadana bisa rugi?Tingkat risiko di Reksadana pasar uang memang terbilang rendah, tapi bukan berarti tidak jenis Reksadana satu ini tidak memiliki kemungkinan mengalami kerugian. Reksadana berbasis pasar uang juga memiliki kemungkinan mengalami kerugian, namun kemungkinan tersebut relatif lebih lama reksa dana untung?Tentukan Jangka Waktu InvestasiBerinvestasi dan mendapatkan keuntungan reksa dana membutuhkan jangka waktu yang berbeda-beda. Ada yang untuk kurang dari setahun, 1-3 tahun, 3-5 tahun, dan lebih dari 5 tahun. Untuk jangka waktu kurang dari setahun, sebaiknya Anda memilih reksa dana pasar minimal investasi reksa dana?Setiap reksa dana memiliki minimum pembelian yang berbeda, minimum pembelian reksadana mulai dari Rp untuk pembelian secara personal, seperti pada gambar di yang terjadi jika Bibit bangkrut?Gimana kalau Bibit sampai ditutup? Seluruh dana investasi sama sekali nggak disimpan di Bibit, tapi disimpan secara aman di Bank Kustodian. Artinya, andaikan Bibit sampai tutup sekalipun, reksadana kamu tetap tersimpan aman di bank kustodian dan dapat dicairkan kapan baik menabung uang dimana?Tempat menabung yang aman sebenarnya ada dua, yaitu di bank dan di sekuritas yang sudah berizin yang halal apa saja?ABM Investama Tbk. ABMM;Acset Indonusa Tbk. ACST;Alumindo Light Metal Industry Tbk. ALMI;Asahimas Flat Glass Tbk. AMFG;Cisadane Sawit Raya Tbk. CSRADuta Intidaya Tbk. DAYA;Dharma Satya Nusantara Tbk. DSNG;Ever Shine Tex Tbk. ESTI;
Bagi para investor pemula, perbedaan reksa dana dan saham itu sendiri bisa jadi cukup membingungkan. Padahal, memahami sebuah instrumen investasi dengan baik merupakan hal yang sangat penting untuk menghindari kesalahan dalam berinvestasi. Lalu, apa saja sebenarnya ketidaksamaan antara kedua instrumen investasi yang sering dibilang mirip ini? Yuk, ketahui selengkapnya di bawah ini. Perbedaan Reksa Dana dan Saham 1. Bentuk investasi Perbedaan bentuk investasi antara reksa dana dan saham adalah salah satu yang paling mendasar dan penting untuk dimengerti. Reksa dana adalah sekumpulan produk investasi yang diolah oleh manajer investasi. Reksa dana sendiri terbagi atas empat bentuk, yaitu obligasi, deposito, surat utang, dan juga saham. Tergantung dari profil risiko investor, pembelian rasio keempat hal ini dapat berbeda-beda. Diversifikasi ini dilakukan untuk meminimalkan kerugian investasi. Nah, sementara itu, dengan membeli saham, berarti kamu membeli kepemilikan suatu perusahaan. Besarnya kepemilikanmu tergantung seberapa besar persentase saham perusahaan tersebut yang dimiliki. 2. Risiko Risiko adalah perbedaan antara reksa dana dan saham yang paling utama. Saham dinilai memiliki risiko jauh lebih besar. Sebab, dengan membeli saham, tanggung jawab keputusan menjadi milik diri sendiri. Seorang pemilik saham harus terus memantau kenaikan dan penurunan pasar saham dan hal ini tidak mudah khususnya bagi pemula. Saham sering dinilai sebagai investasi yang high risk, high return yaitu memiliki risiko tinggi dengan imbalan yang besar. Sementara, pengelolaan dana investasi reksa dana dilakukan oleh manajer investasi yang tentunya sudah berpengalaman dalam hal ini. Oleh karena itu, reksa dana lebih cocok bagi pemula. Manajer investasi akan mengelola uang yang kita setorkan dan melakukan jual beli saham maupun menahannya agar keuntungannya optimal. 3. Keuntungan Jika kamu memilih untuk berinvestasi saham, terdapat dua jenis keuntungan yang harus diketahui. Keuntungan pertama yaitu capital gain. Capital gain didapatkan dari hasil menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya. Selain itu, keuntungan dalam dunia saham lainnya adalah dari dividen yang dibagikan perusahaan tempat kita membeli saham. Dividen dibagikan satu tahun sekali setelah rapat umum pemegang saham. Tidak perlu repot, kedua keuntungan ini akan otomatis masuk ke rekening investor. Sementara, jika berinvestasi menggunakan reksa dana saham, keuntungan yang diperoleh adalah dividen dalam reksa dana. Uang yang diinvestasikan untuk reksa dana akan diatur oleh manajer investasi agar mendapatkan keuntungan dan menambah nilai aktiva bersih reksa dana saham tersebut. Menurut The Balance, investasi reksa dana membutuhkan biaya lebih. Pasalnya, kamu harus membayar tenaga agen pengelola. Selain itu, penarikan dana pun tidak gratis. 4. Pihak perantara Terdapat pihak perantara baik pada investasi baik reksa dana saham maupun saham. Perantara ini bertugas menghubungkan investor dengan berbagai aksi investasi. Nah, khusus untuk reksa dana, ada manajer investasi seperti yang sudah sedikit disebutkan sebelumnya yang membantu investor dalam investasi reksa dana. Adanya manajer investasi memudahkan investor untuk melakukan jual beli produk investasi melalui agen penjual reksa dana. Hal ini secara otomatis dikerjakan, yang perlu kamu lakukan hanyalah mendanai investasi ini. Sementara, investor saham biasanya mengenal perusahaan perantara pedagang efek atau broker. Untuk membeli saham, investor perlu membuka rekening di perusahaan broker. Akan tetapi, keputusan bagaimana mengelola uang investasi tersebut sepenuhnya diserahkan pada investor. Oleh karena itu, jika berinvestasi saham, penting untuk mampu melakukan keputusan investasi yang tepat berdasarkan analisis terhadap kondisi pasar. 5. Jangka waktu investasi © Perbedaan jangka waktu investasi reksa dana dan saham pun berbeda. Hal ini diungkapkan misalnya oleh Nerd Wallet. Bahkan, tak semua jenis investasi reksa dana memiliki jangka waktu ideal yang sama. Contohnya, untuk reksa dana saham idealnya untuk jangka panjang yaitu di atas tujuh tahun. Sementara, reksa dana pasar uang bisa menjadi alternatif jika ingin jangka waktu investasi yang lebih singkat, yaitu 2 tahun saja. Namun, berbeda lagi untuk saham. Investasi saham pada umumnya merupakan investasi jangka panjang, idealnya lebih dari 10 tahun. Oleh karena itu, penting untuk memahami mana yang sesuai dengan target dan rencana keuanganmu. 6. Fleksibilitas memilih Perbedaan mencolok antara reksa dana dan saham adalah fleksibilitas dalam membeli produk saham. Dalam investasi saham, investor sendiri adalah pemegang dana, sehingga mereka dapat bebas memilih dan membeli saham mana pun. Sementara itu, dalam reksadana, investor memberikan dana kepada manajer investasi. Jadi, mereka yang bertanggung jawab mengelola saham yang akan dibeli. Dengan begitu, investor tidak perlu khawatir dalam pemilihan saham. 7. Biaya pajak Dari segi biaya pajak, investasi saham dikenakan pajak final sebesar 0,1% setiap kali inevstor melakukan penjualan. Kemudian, saat mendapatkan dividen dari perusahaan, investor akan dikenakan pajak sebesar 10%. Cukup berbeda dengan saham, investasi reksa dana adalah salah satu produk yang tidak dikenakan pajak. Namun, keutungan yang didapatkan dari reksa dana tetap harus dilaporkan dalam SPT tahunan. 8. Modal minimum investasi Modal minimum investasi juga menjadi sebuah perbedaan besar di antara kedua produk investasi ini. Dalam investasi saham, modal awal yang harus dikeluarkan investor mukan relatif lebih besar. Biasanya, dana setoran awal yang dikeluarkan bisa mencapai jutaan rupiah. Nah, sebaliknya, reksa dana merupakan investasi yang bisa dilakukan dengan modal kecil mulai dari puluhan ribu rupiah saja. Maka dari itu, investasi reksa dana memang menjadi pilihan populer untuk para investor pemula. 9. Proses pembelian Menurutmu, produk investasi manakah yang membutuhkan proses pembelian lebih singkat? Jika kamu menjawab investasi saham, kamu benar. Saat membeli saham, investor hanya perlu melakukan pembeli via bursa atau aplikasi pihak ketiga. Setelah melakukan transaksi, investor sudah bisa memiliki saham dengan hanya menunggu beberapa saat saja. Uniknya, pembelian reksa dana memerlukan proses yang lebih panjang dari saham. Setelah kamu membeli reksa dana dari agen penjual, kamu akan dihubungkan dengan manajer investasi dan bank yang menyimpan aset reksa dana. 10. Proses pencairan dana Serupa dengan proses pembelian, proses pencairan dana saham ternyata lebih cepat, lho. Pasalnya, pencairan dana bisa dilakukan tanpa pihak ketiga, sehingga pencairan dana ke rekening investor jauh lebih cepat. Sementara itu, pencairan reksa dana membutuhkan waktu lebih lama karena butuh diproses dahulu oleh pihak ketiga. Umumnya, pencairan reksa dana bisa memakan waktu sekitar 5 hari kerja. Demikianlah 5 perbedaan antara investasi reksa dana dan saham. Cukup jelas, bukan? Pada dasarnya, investasi reksa dana lebih cocok untuk pemula yang tidak berpengalaman dalam investasi. Sementara, saham sesuai untuk investor dengan pehaman baik mengenai pasar modal. Tentu saja, kedua instrumen investasi ini hanyalah segelintir dari berbagai alternatif lainnya. Oleh karena itu, jika ingin mengetahui lebih banyak tentang investasi, kamu bisa eksplor beragam artikel keuangan yang sudah Glints siapkan hanya untuk kamu. Klik di sini! Should You Invest in Mutual Funds or Stocks? Should You Invest in Stocks or Mutual Funds?
Reksa dana pasar uang adalah reksa dana yang kebijakan investasinya 100 persen pada surat berharga yang jatuh temponya di bawah 1 tahun termasuk deposito. Sebagai investor, kita juga bisa membuka rekening deposito sendiri. Apa perbedaan antara investasi langsung pada deposito dengan reksa dana pasar uang? Dari semua jenis yang ada, reksa dana pasar uang adalah jenis yang paling konservatif baik untuk tingkat risiko maupun potensi keutungan yang dihasilkan. Reksa dana pasar uang cocok untuk investor perorangan maupun daripada reksa dana pasar uang hampir sama dengan deposito kecuali memiliki beberapa perbedaan sebagai berikut Nominal Pembukaan Rekening dan Investasi Umumnya untuk produk deposito di perbankan, pembukaan deposito berkisar antara Rp 5 juta–Rp 8 juta. Pembukaan rekening di reksa dana pasar uang jauh lebih kecil yaitu Rp Sekarang ini juga sudah beredar pula reksa dana pasar uang dengan nominal pembukaan mulai dari Rp meskipun masih bisa dihitung dengan jari. Masa Investasi Deposito mengunci masa penempatan uang. Mulai dari 1 minggu, 1 bulan, 3 bulan hingga 1 tahun. Semakin lama periode penguncian, biasanya semakin besar pula tingkat bunga yang diberikan. Apabila ada pencairan lebih cepat, ada potensi muncul biaya penalty atau pengurangan bunga. Reksa dana pasar uang tidak memiliki periode penguncian. Reksa dana pasar uang bisa dicairkan kapan saja sepanjang dilakukan pada hari kerja dan sesuai dengan tata cara penjualan. Pencairan reksa dana pasar uang juga tidak dikenakan biaya ataupun pinalti. Cara Kerja Dalam melakukan penempatan deposito, investor sudah “dijanjikan” tingkat keuntungan yang pasti, misalkan 5 persen per tahun untuk penempatan selama 1 tahun. Hasil keuntungan dibayarkan secara terpisah dari pokok dana awal. Cara kerja reksa dana pasar uang berbeda karena menggunakan harga atau Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan NAB/Up. Ketika investor membeli reksa dana, misalkan pada harga Rp apabila setelah 1 tahun terjadi peningkatan 5 persen, maka harganya akan menjadi Rp Investor reksa dana tidak menerima keuntungan dalam bentuk pembayaran yang terpisah dari pokok investasi seperti halnya deposito. Hanya dengan menjual reksa dana, investor baru bisa mencairkan keuntungan investasinya. Risiko Risiko utama dari deposito adalah jika banknya mengalami kepailitan. Untuk penempatan yang bunga dan nominalnya sesuai dengan penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan LPS yaitu Rp 2 miliar dengan bunga maksimal 6,25 persen, apabila bank mengalami pailit, maka dana masyarakat akan diganti oleh LPS. Berbeda dengan bank, kepailitan manajer investasi tidak berdampak terhadap kinerja reksa dana pasar uang. Yang berdampak adalah apabila reksa dana pasar uang menempatkan dananya dalam bank yang mengalami peraturan, maksimal penempatan reksa dana pasar uang dalam 1 bank adalah 10 persen. Artinya minimal penempatan reksa dana pasar uang didiversifikasikan pada 10 bank dan harus semuanya bangkrut baru dana investor hilang. Kemungkinannya tentu sangat kecil. Risiko utama pada reksa dana pasar uang adalah adanya fluktuasi harga. Selain deposito, reksa dana pasar uang juga melakukan penempatan pada obligasi jangka pendek di bawah 1 tahun. Harga obligasi bisa naik turun dan berdampak pada naik turunnya harga reksa dana pasar uang. Dalam jangka pendek, bisa saja reksa dana pasar uang mengalami penurunan. Risiko ini tidak mungkin terjadi di deposito yang nilai pokok investasinya selalu tetap. Potensi Keuntungan Return Besaran bunga yang diberikan deposito amat bervariasi tergantung pada bank apa anda melakukan penempatan, jangka waktu dan nominal penempatannya. Terkadang bank yang sama, bunga yang diberikan antar cabang bisa saja berbeda. Kecuali memiliki dana yang besar di atas Rp 1 miliar, tingkat bunga deposito yang bisa diperoleh investor tidak akan berbeda jauh dari suku bunga penjaminan LPS dan umumnya lebih kecil. Reksa dana pasar uang mengandalkan kumpulan dana masyarakat untuk menaikkan daya tawar ke bank. Dengan kumpulan dana yang besar, manajer investasi dapat menegosiasikan tingkat bunga deposito yang lebih kompetitif. Walaupun investor hanya berinvestasi Rp reksa dana pasar uang yang menjadi tujuan investasi mendapatkan bunga dengan standar nasabah prioritas. Selain itu, manajer investasi juga dapat berinvestasi pada obligasi jangka pendek yang memiliki tingkat keuntungan di atas deposito. Pajak Atas keuntungan dari bunga deposito merupakan subjek pajak penghasilan final sebesar 20 persen. Biasanya sudah dipotong langsung oleh pihak perbankan sebelum diterima oleh investor. Atas keuntungan dari reksa dana pasar uang bukan merupakan objek pajak. Jadi tidak ada potongan dan hasil yang diterima investor adalah sudah bersih. Meski demikian, keuntungan dari transaksi penjualan reksa dana dan bunga deposito tetap perlu dilaporkan dalam SPT perpajakan setiap tahunnya. Bagi investor perorangan, reksa dana pasar uang bisa digunakan untuk menyimpan dana darurat, merencanakan tujuan investasi jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari 1 tahun, ataupun untuk penampungan sementara sambil mencari timing yang tepat untuk masuk ke produk yang lebih agresif seperti reksa dana saham. Bagi investor institusi, selain kegunaan di atas, reksa dana pasar uang juga bisa dijadikan sebagai alternatif deposit on call. Umumnya deposit on call perusahaan memberikan bunga antara 1-3 persen. Secara historis, reksa dana pasar uang bisa memberikan rata-rata 5-6 persen hanya saja untuk waktu pencairannya antara 1 hingga 7 hari kerja ke depan dan memiliki risiko fluktuasi harga dalam jangka pendek. Demikian artikel ini, semoga bermanfaat. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
beda reksa dana dan deposito